Kamis, 01 Maret 2012

Mikroskop


Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antonie Van Leeuwenhoek pada tahun 1600 M.
1.  Bagian Mikroskop

·       Lensa okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata. Lensa ini  berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif.
·         Lensa objektif, yaitu lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
·         Tabung mikroskop (tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
·         Makrometer (pemutar kasar), berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
·         Mikrometer (pemutar halus), berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
·         Revolver,  berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
·         Reflektor,  terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi, sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi untuk mengumpulkan cahaya.
·         Diafragma, berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
·         Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
·         Meja mikroskop, berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
·         Penjepit kaca, berfungsi untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
·         Lengan mikroskop, berfungsi sebagai pegangang pada mikroskop.
·         Kaki mikroskop, berfungsi untuk menyangga atau menopang mikroskop.
·         Sendi inklinasi (pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.

2.  Cara Menggunakan Mikroskop

Letakkan mikroskop pada meja sedemikian rupa agar kamu lebih mudah melakukan pengamatan melalui tabung mikroskop. Pastikan mikroskop terletak pada tempat yang aman, atur pencahayaan dan peralatan yang telah siap dipakai, kemudian lakukan pengaturan pencahayaan. Objek pengamatan (preparat) dapat diamati di mikroskop dengan jelas apabila cahaya yang masuk cukup memadai. Mikroskop ada yang sudah dilengkapi sumber cahaya berupa lampu sehingga untuk mengatur pencahayaan tinggal menghidupkan lampunya saja. Mikroskop yang belum dilengkapi dengan sumber cahaya dapat menggunakan cahaya lampu maupun sinar matahari. Bila menggunakan lampu, arahkan lampu pada jarak kira-kira 20 cm dari mikroskop. Jika sumber cahaya dari sinar matahari, bagian cermin pada mikroskop diarahkan pada datangnya sumber cahaya matahari, misalnya dekat pintu/jendela.
Aturlah diafragma dan kedudukan cermin hingga cahaya terpantul melalui lubang meja objek. Jangan mengarahkan cermin ke arah sinar matahari secara langsung, karena cahaya yang memantul ke mata dapat mengganggu penglihatan. Pencahayaan sudah tepat dan memadai, bila diamati dari lensa okuler akan tampak lingkaran yang terangnya merata. Inilah yang disebut dengan lapangan pandang. Apabila lapangan pandang sudah tampak namun belum jelas, cobalah putar/ganti lensa objektif dengan cara memutar revolver.
Setelah pengaturan pencahayaan, maka untuk dapat melihat objek (preparat/sediaan) melalui mikroskop gunakan lensa objektif yang memiliki perbesaran lemah dulu, kemudian lakukan langkah langkah berikut :
1.  Letakkan kaca benda (object glass) beserta objek yang akan diamati (preparat/sediaan) pada meja objek. Aturlah posisi kaca benda sehingga objek yang akan diamati berada pada lapangan pandang.
2.    Jepitlah kaca benda dengan penjepit yang terletak di atas meja objek.
3.    Sambil melihat dari samping, turunkan lensa objektif secara perlahan dengan menggunakan pemutar kasar hingga jarak lensa objektif dan preparat yang diamati kira-kira 5 mm. Pada beberapa mikroskop, yang naik turun bukan lensa objektifnya tetapi meja objek (Hati-hati! Jangan sampai lensa objektif menyentuh/membentur gelas benda. Hal ini dapat menyebabkan lensa objektif tergores).
4.    Perhatikan bayangan melalui lensa okuler. Gunakan pemutar kasar untuk menaikkan atau menurunkan lensa objektif sampai preparat terlihat jelas. Apabila bayangan belum terlihat, ulangi langkah (3).
5.    Setelah preparat terlihat, dengan menggunakan pemutar halus, naik turunkan lensa objektif agar tepat pada fokus lensa (preparat tampak lebih jelas).
6.    Untuk memperoleh perbesaran kuat, kita dapat mengganti/mengubah lensa objektif dengan cara memutar revolver. Usahakan agar posisi preparat tidak bergeser. Bila hal ini terjadi maka kamu harus mengulangi dari awal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar