Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat atau mengenali
benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya.
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antonie Van Leeuwenhoek pada tahun
1600 M.
1. Bagian Mikroskop
· Lensa okuler, yaitu
lensa yang dekat dengan mata. Lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari
lensa objektif.
·
Lensa objektif, yaitu lensa ini berada dekat pada objek yang di
amati, lensa ini membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana
lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
·
Tabung mikroskop (tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan
menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
·
Makrometer (pemutar kasar), berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop
secara cepat.
·
Mikrometer (pemutar halus), berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop
secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.
·
Revolver, berfungsi
untuk mengatur perbesaran lensa objektif dengan cara memutarnya.
·
Reflektor, terdiri dari dua jenis cermin yaitu cermin
datar dan cermin cekung. Reflektor ini berfungsi untuk memantulkan cahaya dari
cermin ke meja objek melalui lubang yang terdapat di meja objek dan menuju mata
pengamat. Cermin datar digunakan ketika cahaya yang di butuhkan terpenuhi,
sedangkan jika kurang cahaya maka menggunakan cermin cekung karena berfungsi
untuk mengumpulkan cahaya.
·
Diafragma, berfungsi
untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk.
·
Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan
cahaya yang masuk, alat ini dapat putar dan di naik turunkan.
·
Meja mikroskop, berfungsi
sebagai tempat meletakkan objek yang akan di amati.
·
Penjepit kaca, berfungsi
untuk menjepit kaca yang melapisi objek agar tidak mudah bergeser.
·
Lengan mikroskop, berfungsi
sebagai pegangang pada mikroskop.
·
Kaki mikroskop, berfungsi
untuk menyangga atau menopang mikroskop.
·
Sendi inklinasi (pengatur sudut), untuk mengatur sudut atau tegaknya mikroskop.
2. Cara Menggunakan Mikroskop
Letakkan mikroskop pada meja
sedemikian rupa agar kamu lebih mudah melakukan pengamatan melalui tabung
mikroskop. Pastikan mikroskop terletak pada tempat yang aman, atur pencahayaan
dan peralatan yang telah siap dipakai, kemudian lakukan pengaturan pencahayaan.
Objek pengamatan (preparat) dapat diamati di mikroskop dengan jelas apabila
cahaya yang masuk cukup memadai. Mikroskop ada yang sudah dilengkapi sumber
cahaya berupa lampu sehingga untuk mengatur pencahayaan tinggal menghidupkan
lampunya saja. Mikroskop yang belum dilengkapi dengan sumber cahaya dapat menggunakan
cahaya lampu maupun sinar matahari. Bila menggunakan lampu, arahkan lampu pada
jarak kira-kira 20 cm dari mikroskop. Jika sumber cahaya dari sinar matahari,
bagian cermin pada mikroskop diarahkan pada datangnya sumber cahaya matahari,
misalnya dekat pintu/jendela.
Aturlah diafragma dan kedudukan
cermin hingga cahaya terpantul melalui lubang meja objek. Jangan mengarahkan
cermin ke arah sinar matahari secara langsung, karena cahaya yang memantul ke
mata dapat mengganggu penglihatan. Pencahayaan sudah tepat dan memadai, bila
diamati dari lensa okuler akan tampak lingkaran yang terangnya merata. Inilah
yang disebut dengan lapangan pandang. Apabila lapangan pandang sudah tampak namun
belum jelas, cobalah putar/ganti lensa objektif dengan cara memutar revolver.
Setelah
pengaturan pencahayaan, maka untuk dapat melihat objek (preparat/sediaan)
melalui mikroskop gunakan lensa objektif yang memiliki perbesaran lemah dulu,
kemudian lakukan langkah langkah berikut :
1. Letakkan kaca benda (object glass) beserta
objek yang akan diamati (preparat/sediaan) pada meja objek. Aturlah posisi kaca
benda sehingga objek yang akan diamati berada pada lapangan pandang.
2. Jepitlah kaca benda dengan penjepit
yang terletak di atas meja objek.
3. Sambil melihat dari samping,
turunkan lensa objektif secara perlahan dengan menggunakan pemutar kasar hingga
jarak lensa objektif dan preparat yang diamati kira-kira 5 mm. Pada beberapa
mikroskop, yang naik turun bukan lensa objektifnya tetapi meja objek
(Hati-hati! Jangan sampai lensa objektif menyentuh/membentur gelas benda. Hal
ini dapat menyebabkan lensa objektif tergores).
4. Perhatikan bayangan melalui lensa
okuler. Gunakan pemutar kasar untuk menaikkan atau menurunkan lensa objektif
sampai preparat terlihat jelas. Apabila bayangan belum terlihat, ulangi langkah
(3).
5. Setelah preparat terlihat, dengan
menggunakan pemutar halus, naik turunkan lensa objektif agar tepat pada fokus
lensa (preparat tampak lebih jelas).
6. Untuk memperoleh perbesaran kuat,
kita dapat mengganti/mengubah lensa objektif dengan cara memutar revolver.
Usahakan agar posisi preparat tidak bergeser. Bila hal ini terjadi maka kamu
harus mengulangi dari awal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar